Pentingnya Manajemen Kesan
Pentingnya manajemen kesan (impression management) merupakan usaha yang dilakukan oleh seseorang untuk menampilkan kesan pertama yang disukai pada orang lain. Manajemen kesan (impression management) memiliki manfaat yaitu orang yang menunjukkan kesan yang baik mendapat keuntungan dalam berbagai situasi dan juga dalam proses personal branding. Jones & Pittman (1982) membangun sebuah sistem untuk merekam bermacam-macam perilaku manajemen kesan. Lima kelompok teoritik dari manajemen kesan telah diidentifikasikan paling banyak digunakan oleh setiap individu. Sistem tersebut mencakup 5 (lima) strategi yang meliputi : ingratiation, self promotion, exemplification, intimidation dan supplication.
1. Ingratiation
Tindakan yang dilakukan untuk terlihat menarik dengan cara memuji diri sendiri, memuji orang lain, menyetujui pendapat yang ada, melakukan hal-hal baik seperti memberi bantuan dan hadiah, menutupi kelemahan dengan menunjukkan kelebihannya.
- Favor Doing. Misalnya dengan peduli, ramah dan memiliki tenggang rasa, dengan menjadi orang yang terbuka, mudah berteman, terlihat senyum, tertawa, memberi salam, memberikan pelukan, menggandeng, dan menunjukkan simbol-simbol positif seperti cinta.
- Self Enhancement. Misalnya memuji dirinya sendiri, dengan pernyataan maupun dengan menunjukkannya melalui sebuah tindakan, salah satunya dengan memperlihatkan dirinya yang percaya diri dengan penampilan maupun wajahnya.
- Other Enhancement. Misalnya menggunakan sanjungan atau pujian kepada orang lain, untuk mendapatkan sebuah dukungan.
- Opinion Confirmities. Misalnya melakukan tindakan setuju atas opini yang ada, seperti melakukan hal yang dilakukan oleh orang-orang pada umumnya, tindakan yang disetujui bersama oleh publik. Selain dari publik, bisa juga dari orang yang posisinya lebih tinggi.
2. Intimidation
Tindakan ini dilakukan agar terkesan berbahaya. Menimbulkan rasa takut pada lawan, dengan memberikan ancaman, meluapkan amarah, pamer kekuasaan atau kekuatan.
- Misalnya melakukan tindakan mengancam, dengan menunjukkan kekuatan atau kekuasaanya, seperti menuliskan atau menunjukkan sesuatu yang membuat orang lain takut padanya.
- Yaitu menunjukkan kemarahan, seperti melalui ekpresi dan tindakan dengan memperlihatkan dirinya yang tertutup dan tidak mudah atau bahkan tidak bisa didekati.
3. Self Promotion
Dilakukan agar orang lain terkesan, dengan terlihat kompeten. Dilakukan dengan cara memberikan penjelasan deskriptif, unjuk kemampuan dan prestasi.
- Performance Claims. Yaitu menjelaskan kompetensi dirinya, seperti performa dan kemampuannya yang sehubungan dengan yang dia lakukan, misalnya profesi. Apakah ia kompeten, menjadi pemenang, nomor satu dan profesional.
- Performance Accounts. Yaitu menunjukkan kemampuan dan prestasinya dengan cara menunjukkan atau mempromosikan hal-hal yang ada di sekelilingnya.
4. Exemplification
Menunjukkan bahwa dirinya bermoral dan berintegritas, dengan jalan menunjukkan dirinya sebagai seseorang yang peduli, disiplin, jujur, dermawan, serta rela berkorban. Dilakukan agar dihormati dan dikagumi.
- Self Denial. Yaitu melalukan pernyataan ataupun tindakan penyangkalan atas informasi atau rumor yang ditujukan padanya.
- Helping. Yaitu mengajak untuk membantu orang lain.
- Militancy. Yaitu mengajak orang lain untuk bertindak positif seperti yang ia lakukan, misalnya dengan cara berbagi statement, seperti motivasi.
5. Supplication
Menampilkan dirinya sebagai orang yang lemah, tidak berdaya. Menunjukkan ketergantungannya pada orang lain, agar orang lain berbelas kasihan dan kemudian memberikan bantuan.
- Self Deprecation. Yaitu terlihat sedang sedih, lelah, muak, kecewa, menunjukkan dirinya yang sedang dalam kesusahan, ketakutan, perlu dikasihani.
- Entreaties for Help. Yaitu dengan meminta bantuan.
Jika ingin mendapatkan banyak teman dalam kehidupan sehari-hari, tentunya harus bertemu dengan teman-teman baru. Mereka mungkin teman yang dikenalkan oleh teman lama, teman baru saat bergabung di suatu komunitas atau organisasi, atau teman baru yang dikenal melalui media sosial. Siapa pun dia, kuncinya adalah kesan pertama yang baik sehingga terciptalah sebuah kesadaran bahwa Anda tulus, aman, dan dapat dipercaya. Menurut Nicholas Boothman dalam bukunya How to Make People Like You in 90 Seconds or Less, kesan ini terbentuk dalam 3 sampai 4 detik pertama dari sebuah pertemuan baru. Meskipun waktunya demikian cepat, Anda bisa mendapatkan kesan pertama yang baik dari teman baru yang akan Anda temui.
Impression management menjelaskan mengenai bagaimana seseorang berkomunikasi menggunakan isyarat non verbal untuk membantu mendapatkan impresi yang diinginkan. Impression management adalah proses saat seorang individu berusaha mengontrol persepsi orang lain terhadapnya. Impression management juga merupakan usaha sadar atau tidak sadar untuk mengontrol image yang diproyeksikan dalam interaksi sosial yang nyata maupun yang diimajinasikan. Impression management cenderung merupakan tindakan menutupi kenyataan diri yang sebenarnya, demi mendapatkan keuntungan dari orang lain. Dengan kata lain, jika seseorang menampilkan kesan positif kepada orang lain, belum tentu orang tersebut benar-benar memiliki sifat atau kepribadian positif seperti yang ia tampilkan. Sesungguhnya orang yang melakukan impression management memahami bahwa hanya kesan yang bernilai positif saja yang dapat mendatangkan keuntungan dari orang lain.